Pada tahun 2007 ketika saya mengajar disatu sekolah swasta di Jakarta, ada sesuatu yang baru yang saya dapatkan yang belum pernah saya alami sebelumnya. Ketika itu saya mengajar di kelas, akan tetapi ada satu anak murid saya yang membuat masalah dengan teman disampingnya, sampai temannya itu menangis histeris, dan marah-marah kepadanya. Kegiatan belajarpun jadi terganggu. Kemudian saya mencoba menenangkan suasana. Akan tetapi anak ini terus menangis dan saya bawa ke lantai 3 sekolah itu, diapun tetap menangis, saya berusaha dengan segala macam cara untuk membujuk dia agar bisa memamaafkan temannya itu dan mau berdamai, tetapi tetap tidak mau. Terus dia keluar dari kelas di lantai 3 dan melihat ke bawah, saya semakin takut, kalau-kalau anak ini menjatuhkan diri ke bawah.
akhirnya saya paksa dia masuk kelas saya pegang tangannya, tetapi malah semakin melawan, saya keluar kelas dan melihat dia didalam kelas yang masih menangis. Ketika ia melihat saya, saya datang mendekati dia dan berkata" Tuhan Yesus mengaishimu" seketika itu juga saya merasakan ada perubahan dalam ruangan itu, suasananya jadi tenang dan damai, dan anak itupun entah kenapa langsung diam, lalu saya memeluk dia dan terus menasehati dia, bahwa Tuhan Yesus mengasihinya dan mengasihi semua orang. Yesus rela mati untuk menyelamatkan kita yang berdosa, Ia rela berkorban untuk mengampuni dosa kita. Oleh karena itu, kitapun harus memamaafkan/mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita. Kemudian saya ajak dia berdoa dan membaca Alkitab, setelah itu turun ke bawah dan mau memaafkan temannya yang bersalah kepadanya.
Jadi, kalau dihati kita ada rasa kasih yang tulus kepada orang lain, pasti kaishmu akan mampu mengubah segalanya menjadi baik, yang tidak mungkin menjadi mungkin. karena kalau kita memiliki hati mengasihi, maka Allah yang penuh kasih akan menyatakan mujizat-Nya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar